Selasa, 09 April 2013

“Pentingnya Informasi dalam Pengambilan Keputusan”


Pengambilan Keputusan bagi Seorang KONSUMEN

     A.    Konsumen
Konsumen adalah setiap orang pemakai barang atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan.

     B.    Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan dapat dianggap sebagai suatu hasil atau keluaran dari proses mental atau kognitif yang membawa pada pemilihan suatu jalur tindakan di antara beberapa alternatif yang tersedia. Setiap proses pengambilan keputusan selalu menghasilkan satu pilihan final. Keluarannya bisa berupa suatutindakan (aksi) atau suatu opini terhadap pilihan.

     C. Peran Informasi Dalam Pengambilan Keputusan Konsumen

      Pengambilan keputusan pembelian konsumen terhadap suatu produk diawali oleh adanya kesadaran atas pemenuhan kebutuhan dan keinginannya. Setelah menyadari kebutuhan dan keinginannya, konsumen akan mencari informasi mengenai keberadaan produk yang diinginkan. Proses pencarian informasi ini akan dilakukan dengan mengumpulkan semua informasi yang berhubungan dengan suatu  produk yang diinginkan.

Dari berbagai informasi yang diperoleh konsumen melakukan seleksi atas alternatif-alternatif yang tersedia. Selanjutnya dengan menggunakan berbagai kriteria yang ada dalam benak konsumen, salah satu merek produk dipilih untuk dibeli.

Dalam kondisi tertentu berdasarkan waktu dan usaha, konsumen dapat secara langsung membandingkan alternatif-alternatif terhadap berbagai macam atribut dan salah satu dari pilihan tersebut akan menjadi pilihan yang utama.

Pada kenyataannya, konsumen sering menghadapi situasi yang menuntut untuk melakukan pilihan diantara beberapa alternatif. Beberapa analisis menunjukkan bahwa tingkat kesulitan dalam memilih suatu pilihan merupakan penyebab terjadinya penundaan keputusan pembelian. Untuk menciptakan keputusan membeli (purchasing decision), konsumen dapat memperoleh dan memproses informasi melalui pengalaman ataupun pengetahuannya terhadap suatu produk.

Kamis, 07 Maret 2013

Tugas ke-2 SBD


Arsitektur Basis Data

      Basis data merupakan sumber informasi yang dapat dipakai bersama. Setiap pemakai membutuhkan pandangan yang berbeda terhadap data yang disimpan di dalam basis data. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, terdapat arsitektur komersial DBMS yang didasarkan pada perluasan arsitektur yang disebut sebagai arsitektur ANSI-SPARC. Basis data adalah tempat kumpulan data. Menurut C.J. Date (1990), terdapat tujuh keuntungan dengan menggunakan pendekatan basis data, yaitu
  • Redundansi dapat dikurangkan (redundancy can be reduced).
  • Ketidakkonsistenan dapat dihindari (inconsistency can be avoided (to some extent)).
  • Data dapat dibagikan (the data can be shared).
  • Standar-standar dapat diselenggarakan (standards can be enforced).
  • Pembatasan keamanan dapat diterapkan (security restrictions can be applied).
  • Integritas dapat dipertahankan (integrity can be maintained).
  • Keperluan yang bertentangan dapat diseimbangkan (conflicting requirements can be balanced).
Basis data memiliki arsitektur
  • Arsitektur:
Struktur, artinya komponen-komponen apa yang ada dalam suatu sistem dan fungsi masing-masing komponen tersebut, serta bagaimana inter-relasi dan interaksi antar komponen dalam sistem tersebut.
  • Arsitektur Sistem Software:
Spesifikasi dari arsitektur sistem software, menyebutkan bermacam-macam modul beserta interface dan inter-relasi antar data dan alur kontrol dalam suatu sistem:
  • Programming-in-the-small:
Pengembangan individual modul
  • Programming-in-the-large: Pengintegrasian modul-modul menjadi suatu sistem yang komplit.
  • Secara garis besar, basis data memiliki susunan atau arsitektur sebagai berikut:
–        DBMS (Data Base Management System): bagian dari perangkat lunak yang bertanggungjawab dalam create, read, update, delete record atau mengelola basis data
–        DDL (Data Definition Language): yang dipakai oleh DBMS untuk secara fisik menetapkan jenis record, field dan struktur hubungannya
–        DML (Data Manipulation Language): dipakai untuk membuat, membaca dan meng-update record dalam basis datadan melakukan navigasi antara record-record yang berbeda
–        Metadatathe data about the data –such as record and field definitions, synonyms, data relationships, validation rules, help messages, and so forth
  • Jadi, Distributed DBMS adalah Large Scale Software System.
  • Struktur “Ideal” (Standard): Segala bentuk sistem mengacu atau merupakan turunan dari Reference Architecture ini.
  • Untuk menciptakan Reference Architecture ini diperlukan standardisasi.
  • Contoh: ISO/OSI Model yang merupakan reference architecture dari Wide Area Computer Networks
  • Reference Model (Arsitektur Sistem) dapat dinyatakan berdasarkan 3 pendekatan yang berbeda:
¨      Berdasarkan Komponen:
n       Inter-relasi antar komponen yang masing-masing mempunyai fungsi yang berbeda-beda.
¨      Berdasarkan Fungsi:
n       Penyediaan fungsi-fungsi/fasilitas-fasilitas yang dapat memenuhi kebutuhan user yang berbeda-beda. Strukturnya kebanyakan berbentuk hirarkhi, sesuai klasifikasi user, contohnya ISO/OSI model.
¨      Berdasarkan Data:
n       Karena data merupakan sumber daya utama yang di-manage oleh DBMS, maka pendekatan ini menjadi pilihan yang tepat untuk melangkah lebih jauh ke proses standardisasi. Penyediaan beberapa tipe data dan arsitektur sistem ditekankan pada penyediaan fungsi  berdasarkan klasifikasinya yang dapat menggunakan tipe-tipe data pada masing-masing klasifikasi.
n       Arsitektur sistem yang berbasis organisasi data. Menurut ANSI/SPARC, arsitektur basis data terbagi atas tiga level yaitu :
1. Tingkat eksternal (external level)
Tingkat eksternal merupakan cara pandang pemakai terhadap basis data. Pada tingkat ini menggambarkan bagian basis data yang relevan bagi seorang pemakai tertentu. Tingkat eksternal terdiri dari sejumlah cara pandang yang berbeda dari sebuah basis data. Masing-masing pemakai merepresentasikan dalam bentuk yang sudah dikenalnya. Cara pandang secara eksternal hanya terbatas pada entitas, atribut, dan hubungan antar entitas (relationship) yang diperlukan saja.
2. Tingkat konseptual (conceptual level)
Tingkat konseptual merupakan kumpulan cara pandang terhadap basis data. Pada tingkat ini menggambarkan data yang disimpan dalam basis data dan hubungan antara datanya. Hal-hal yang digambarkan dalam tingkat konseptual adalah:
- semua entitas beerta atribut dan hubungannya
-  batasan data
- informasi semantic tentang data
- keamanan dan integritas informasi
semua cara pandang pada tingkat eksternal berupa data yang dibutuhakan oleh pemakai harus sudah tercakup didalam tingkat konseptual atau dapat diturunkan dari data yang ada. Deskripsi data dari entitas pada tingkat ini hanya terdiri dari jenis data dan besarnya atribut tanpa memperhatiakn besarnya penyimpana dalam ukuran byte.
3. Tingkat Internal (Internal level)
Tingkat internal merupakan perwujudan basis data dalam computer. Pada tingakat ini menggambarkan bagaimana basis data disimpan secara fisik didalam peralatan strorage yang berkaitan erat dengan tempat penyimpanan/physical storage.
Tingkat internal memperhatikan hal-hal berikut ini:
- Alokasi ruang penyimpana data dan indeks
- Deskripsi record untuk penyimpanan (dengan ukuran penyimpanan untuk data elemen)
- Penempatan record
- Penempatan data dan teknik enscryption.
¨      Three Views of Data:
n       External View
¨      tingkat pemakai individu
¨      Struktur data yang terlihat oleh user.
n       Internal View
¨      representasi tingkat bawah keseluruhan basis data.
¨      Struktur data dalam sistem atau mesin.
¨      Berhubungan erat dengan organisasi data secara fisik.
¨      Lokasi dan mekanisme akses ke data
n       Conceptual View :
¨      representasi keseluruhan isi informasi basis data.
¨      Yang menjembatani, definisi abstrak dari database. Representasi data dan   relasi antar data tanpa memperhatikan   kebutuhan setiap aplikasi atau keterbatasan media penyimpanan.
Arsitektur DBMS
Arsitektur data menjadi sebuah sumber bisnis pada sebuah lingkungan basis data. Sistem informasi dibangun disekitar sumber ini untuk membuat programmer komputer atau pengguna akhir dapat mengakses data secara fleksibel. Arsitektur data bisnis mendefinisikan bagaimana bisnis tersebut akan berkembang dan menggunakan file maupun database untuk menyimpan semua data dalam organisasi, teknologi file dan database untuk digunakan, dan setup struktur administrasi untuk mengelola sumber data.
Database arsitektur mengacu pada teknologi database yang menckup database engine, database utility, alat CASE database untuk analisa dan desain, dan alat pengembangan aplikasi database.
Arsitektur Basis Data dibangun menggunakan format paket bahasa yaitu DDL, dan DML.– DDL (Data Definition Language), yang merupakan satu paket bahasa DBMS yang berguna untuk melakukan spesifikasi terhadap skema basis data. Contoh perintah
DDL misalnya, Create Table, Create Index, Alter table, drop view, Drop index. – DML (Data Manipulation Language), yang merupakan satu paket DBMS yang memperbolehkan pemakai untuk mengakses atau memanipulasi data sebagaimana yang telah diorganisasikan sebelumnya dalam model data yang tepat. Dengan DML kita akan dapat :
o Mengambil informasi yang tersimpan dalam basis data.
o Menyisipkan informasi baru dalam basis data.
o Menghapus informasi dari tabel.
Tipe File
Tipe-tipe file yang digunakan dalam DBMS dibedakan menjadi :
• File Induk (master File)
– file induk acuan (reference master file) : file induk yang recordnya relatif statis,
jarang berubah nilainya. Misalnya file daftar gaji, file mata pelajaran.
– file induk dinamik (dynamic master file): file induk yang nilai dari record-recordnya
sering berubah atau sering dimutakhirkan (update) sebagai hasil dari suatu
transaksi. Misalnya file induk data barang, yang setiap saat harus di up-date bila
terjadi transaksi.
• File Transaksi (transaction file)
File ini bisa disebut file input; digunakan untuk merekam data hasil dari
transaksi yang terjadi. Misalnya file penjualan yang berisi data hasil transaksi
penjualan.
• File Laporan (Report file)
File ini bisa disebut output file, yaitu file yang berisi informasi yang akan
ditampilkan.
• File Sejarah (history file)
File ini bisa disebut file arsip (archival file), merupakan file yang berisi data
masa lalu yang sudah tidak aktif lagi, tetapi masih disimpan sebagai arsip.
• File Pelindung (backup file)
File ini merupakan salinan dari file-file yang masih aktif di dalam database pada
suatu saat tertentu. File ini digunakan sebagai pelindung atau cadangan bila
file database yang aktif mengalami kerusakan atau hilang.

PERBEDAAN ARSITEKTUR BASIS DATA DAN SISTEM BASIS DATA
Arsitektur basis data lebih ke fokus ke bagaimana data itu disimpan dalam media penyimpanan( misal hardisk), masalah indexing, kecepatan akses, sequential atau tersebar. pokonya yang berhubungan dengan bagaimana data disimpan dalam media fisik. Sedangkan sistem basis data lebih cenderung bagaimana menggabungkan hal-hal yang berhubungan dengan manajemen data tersebut. misalnya aja bahasa interfacingnya apa aja( sql, pl/sql), gimana caranya multiple query, aksesnya apa aja( stand alone, jaringan) jadi
basis data –> gimana caranya simpan datanya
sistem basis data-> terdiri dari basis data, sql, user interfacenya gimana, hak akses

Jumat, 22 Februari 2013

RESUME SISTEM BASIS DATA (PERTEMUAN 1)



1. PENGERTIAN DATA
Jadi data merupakan bahan mentah dari sebuah informasi biasanya dapat didefinisikan sebagai deskripsi dari suatu kejadian yang kita hadapi dan berupa fakta yang sudah ditulis dalam bentuk catatan atau direkam ke berbagai bentuk media. Data dapat berupa catatan-catatan dalam kertas, buku, atau tersimpan sebagai file dalam database.


2. JENIS-JENIS DATA
Menurut Cara Memperolehnya :
· Data Primer
Data primer merupakan data yang secara langsung
Contoh : Mewawancarai langsung penonton bioskop 21 untuk meneliti preferensi konsumen bioskop.
· Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang didapat tidak secara langsung dari objek
Contohnya adalah pada peneliti yang menggunakan data statistik hasil riset dari surat kabar atau majalah.

Berdasarkan Sumber Data :
· Data Internal
Data internal merupakan data yang menggambarkan situasi dan kondisi pada suatu organisasi secara internal.
Contohnya : data keuangan, data pegawai, data produksi, dsb.
· Data Eksternal
Data eksternal merupakan data yang menggambarkan situasi serta kondisi yang ada di luarorganisasi.
Contohnya adalah data jumlah penggunaan sua tu produk pada konsumen, tingkat preferensi pelanggan, persebaran penduduk, dan lain sebagainya.

Menurut Waktu Pengumpulannya :
· Data Cross Section
Data cross-section merupakan data yang menunjukkan titik waktu tertentu.
Contohnya laporan keuangan per 31 desember 2006, data pelanggan PT. Angin Ribut bulan mei 2004, dan lain sebagainya.
· Data Time Series / Berkala
Data berkala merupakan data yang datanya menggambarkan sesuatu dari waktu ke waktu atau periode secara historis.
Contoh data time series adalah data perkembangan nilai tukar dollar amerika terhadap euro eropa dari tahun 2004 sampai 2006, jumlah pengikut jamaah nurdin m. top dan doktor azahari dari bulan ke bulan, dll.


3. PENGUMPULAN DATA
Pengumpulan data dapat dilakukan dengan 4 macam cara;
· Perkiraan Koresponden
dalam hal ini para koresponden diminta untuk memberikan informasi yang diperlukan kepada pengamat, ada kemungkinan bahwa koresponden berat sebelah. karena para koresponden, baik langsung maupun tidak langsung, tidak mempunyai kepentingan dalam penyelidikan, ada kemungkinan , bahwa mereka tidak memperdulikan apakah informasi yang diperolehmereka benar atau tidak. data data angka yang diberikan mereka mungkin saja hanya merupakan perkiraan-perkiraan.
namun dibalik itu semua metode ini memiliki kelebihan sebagai berikut :
o metode ini merupakan metode yang sangat murah
o metode ini dapat meliputi daerah yang sangat luas
kekurangan dari metode ini adalah data yang dikumpulkan selalu kurang teliti.

· Daftar Pertanyaan (quisioner)
Dalam hal ini daftar pertanyaan disampaikan kepada orang-orang yang mungkin memiliki fakta-fakta dan atau angka angka, yang di jadikan sumber penyelidikan, Metode pengumpulan data ini, melaluidaftar perntaaan dapat meliputi daerah pengamatan yang luas dibanding dengan metode melalui pengamatan sendiri secara langsung.
kelebihan metode ini :
o metode ini adalah metode yang lebih murah bida dibandingkan dengan metode wawancara pribadi secara langsung.
o Data dapat dikumpulkan secara cepat.
kekurangan metode ini :
adalah bahwa informasi-informasi mungkin tidak mengembalikan daftar pertanyaan atau tidak menjawabsemua pertanyaan. untuk mengatasi hal ini maka pertanyaan-pertanyaan haurs dibuat sesederhana mungki, mudah di mengerti, dan apabila perlu diberi penjelasan.

· Pengamatan Secara Langsung
dalam hal ini pengamat sendiri yang mengumpulkan data. ia mempelajari catatan-catatan yang telah ada. karena ia mengetahui data data apa yang harus dikumpulkan, dari mana data data tersebut haru dikumpulkan, maka ia dapat mencari dan menenmukan informasi yang diperlukannya.
kelebihan metode ini:
data data yang dikumpulkan, akan lebih cermat karena pengamat sendiri yang mengumpulkan data tersebut
kekurangan metode ini :
o daerah pengamatan tidak dapat luas karena pengamat tidak dapat menyediakan waktu banyak untuk pengumpulan data
o metode ini berbiaya mahal
o metode ini tidak dapat dilakukan apabila banyak hal yang harus diselidiki.


· Wawancara
apabila wawancara ini meliputi daerah yang sangat luas, mustahil bagi pengambat untuk melaksanakannya sendiri. Oleh karena itu,, ia harus mewakilkan kepada orang -orang lain untuk mengadakan wawancara dengan orang – orang yang mungkin mempunyai informasi yang diperlukan, dengan cara demkian, pengambat dapat melakukan pengamatan dalam daerah yang luas, metode ini merupakan semacam pengambatan pribadi yang dilakukan secara tidak langsung. dengan metode ini ketelitian penyelidikan semuanya akan bergantung pada orang orang yang diwawancarainya saja. apakah mereka mempunia kepentingan atau tidak dengan hasil pengamatam, orang orang langsung atau tidak langsung mempunyai kepentingan dengan hasil sensus sehingga meereka memberikan jawaban yang benar.
kelebihan metode ini :
o data yang dikumpulkan akan lebih teliti karena dikumpulkan sendiri.
o pengambatan dapat dilakukan dalam daerah yang luas dan atas dasar prinsip angka yang banyak, hasilnya akan lebih cepat.
o data dikumpulkan sendiri oleh pengamatmeskipun secara tidak langsung atau melalui wakil wakilnya.
kekurangan metode ini :
o metode ini merupakan metode yang mahal karena harus banyak wakil yang ditunjuk pergi ke berbagai tempat untukmengumpulkan data.
o Meskipun data dikumpulkan oleh wakil wakil nya scecara pribadi kalau mereka mempunyai pendapat yang kabur, fakta-fakta yang dikumpulkamn ada kemungkinan tidak teliti.
Dalam prakteknya sering dipergunakan gabungan dari dua metode atau lebih, misalnya metode pengamatan sendiri secara langsung dengan metode wawancara, atau metode daftar pertanyaan, dengan metode wawancara. Metode wawancara sering dipergunakan apa bila dengan metode lainnya, data yang dikumpulkan kurang atau tidak teliti.


4. PENGERTIAN INFORMASI
Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang penting bagi penerima dan mempunyai nilai yang nyata

5. PERBEDAAN DATA DAN INFORMASI
a) Data masih bersifat mentah sedangkan informasi hasil olahan yang lebih berguna.
b) Data digunakan untuk pegolahan lebih lanjut sedangkan informasi digunakan untuk acuan pengambilan keputusan.

6. PENGERTIAN BASIS DATA
Basis data: kumpulan data yang saling berhubungan dan disimpan secara bersama untuk memenuhi kebutuhan informasi dari sebuah organisasi.


8. ELEMEN-ELEMEN PENYUSUN BASIS DATA
· Database sebagai inti sistem database
· Perangkat lunak (software) untuk mengelola database
· Perangkat keras (hardware) sebagai pendukung operasi pengolahan data serta
· Manusia (brainware) mempunyai peran penting dalam sistem tersebut.

9. TUJUAN DAN MANFAAT BASIS DATA
• Kecepatan dan Kemudahan (Speed)
Yakni agar pengguna basis data bisa:
§ menyimpan data
§ melakukan perubahan/manipulasi terhadap data
§ menampilkan kembali data dengan lebih cepat dan mudah dibandingkan dengan cara biasa (baik manual ataupun elektronis).


• Efisiensi Ruang Penyimpanan (Space)
Dengan basis data kita mampu melakukan penekanan jumlah redundansi (pengulangan) data, baik dengan menerapkan sejumlah pengkodean atau dengan membuat relasi-relasi antara kelompok data yang saling berhubungan.
• Keakuratan (Accuracy)
Agar data sesuai dengan aturan dan batasan tertentu dengan cara memanfaatkan pengkodean atau pembentukan relasi antar data bersama dengan penerapan aturan/batasan (constraint) tipe data, domain data, keunikan data dsb.
• Ketersediaan (Availability)
Agar data bisa diakses oleh setiap pengguna yang membutuhkan, dengan penerapan teknologi jaringan serta melakukan pemindahan/penghapusan data yang sudah tidak digunakan / kadaluwarsa untuk menghemat ruang penyimpanan.
• Kelengkapan (Completeness)
Agar data yang dikelola senantiasa lengkap baik relatif terhadap kebutuhan pemakai maupun terhadap waktu, dengan melakukan penambahan baris-baris data ataupun melakukan perubahan struktur pada basis data: yakni dengan menambahkan field pada tabel atau menambah tabel baru.
• Keamanan (Security)
Agar data yang bersifat rahasia atau proses yang vital tidak jatuh ke orang / pengguna yang tidak berhak, yakni dengan penggunaan account (username dan password) serta menerapkan pembedaan hak akses setiap pengguna terhadap data yang bisa dibaca atau proses yang bisa dilakukan.
• Kebersamaan (Sharability)
Agar data yang dikelola oleh sistem mendukung lingkungan multiuser (banyak pemakai), dengan menjaga / menghindari munculnya problem baru seperti inkonsistensi data (karena terjadi perubahan data yang dilakukan oleh beberapa user dalam waktu yang bersamaan) atau kondisi deadlock (karena ada banyak pemakai yang saling menunggu untuk menggunakan data).

10. PENERAPAN BASIS DATA
• Bidang Fungsional :
1) Kepegawaian
2) Pergudangan (inventory)
3) Akuntansi
4) Reservasi
5) Layanan Pelanggan
• Bentuk Perusahan :
1) Perbankan
2) Rumah Sakit
3) Produsen Barang
4) Sekolah
5) Telekomunikasi